Terbit Rela


Sekejap mata, bertukar sapa dengan torehan tinta dan nyata
meski, setitik embun saja belum usai singgah
kamu dan ceritamu tetap menjadi indah

Teruntuk yang mengisahkan pelataran aman, nyaman
teruntuk pencipta kisah lautan yang belum pernah ku selami sebelumnya
teruntuk, yang hadir lalu rela kutitipkan
teruntuk, kamu, akankah ada kita di waktu mendatang?

Malamku sempat kehilangan kata,
rembulan yang begitu terburu-buru hadir di setiap sudut kota

Aku tanpa harapanku
menjelma kamu di hadapanku

Aku tanpa ingin kisah
menjelma kamu penuh arah

Sekarang, aku tanpa kamu
bebas menantikan temu

Besok, atau kemudian hari
kamu, tetaplah luas
biarlah aku dan kamu entah menjadi apa
di persinggungan yang ke sebelas? dua belas?

Hingga di penghujung jalan
mari bertukar pelik dan peluk

Kamu, suka, duka, cita
aku, rumah, kita

Terima kasih untuk lara
sebab ke sekian kalinya
aku kembali terlatih dan rela

Melepas tanpa menghapus
merelakan tanpa mengharap
menjadi kuat menghadap suatu saat

Di lain waktu dan tempat,
nanti.

-R.an-

Picture source : https://pin.it/6ke5uqxxpbugsd

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Camelia

Jeda