Rindu-Menanti

Ketika rasa mengalun melewati semilir luka yang teramat menyiksa
Ketika raga tak mampu berucap
Jiwa tak kuat menahan sepi yang teramat
Ketika hati melawan rindu dengan gemericik polesan memorial yang tertancap kuat

Jangankan menapak
Bernapas saja susah gusar
Jangankan menepi
Yang ada malah terbenam dalam sunyi ribuan kata 'rindu' yang tertata rapi

Senja berganti redup
Redup menimbulkan gelap
Gelap membawa gulita
Gulita kemudian singgah
Membawa sang 'cahaya' hingga akhirnya,
Hilang

Awan abu tak hiraukan lagi sapaan pelangi
Tak acuhkan lagi godaan mentari
Tak tolehi lagi rayuan kicau kenari
Abu rindukan putihnya, cepatlah tiba katanya

Untaian kata tak lagi berarti
Nyanyian lubuk hati sudah begah
Meraung melawan 'rindu' yang tak kunjung menerpa

Kembalilah,
Sembuhkan kelamku
Obati dengan jingganya

Kemarilah lagi,
Teramat lelah si hati menanti

Sudah waktunya,
Sampaikan dalam tulus

Ajarkan,
Bahwa tidak mudah tuan
Menanti dalam kesabaran

Agar ketika waktunya,
Akan jadi indah ceritanya.

-R.an-

Picture source : https://weheartit.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Camelia

Jeda

Terbit Rela